Quantcast
Channel: Urban Sketchers Indonesia
Viewing all 68 articles
Browse latest View live

Sketching SKETSA

$
0
0
SKETCHING SKETSA BAND
@ iCAN STUDIO, JAKARTA


We were invited to hang out and sketch them in a performance at an independent studio around Jalan Senopati area, South Jakarta. We didn't know what to expect although I did have a technical meeting the previous day. I just relied on a feeling that if somebody like Barry Likumahuwa wants to promote these guys, then they should be either really good or fantastic. SO we agreed, we posted this poster (above) on our Facebook wall and waited to see how many sketchers would show up to participate. 6, included me showed up.

What we didn't expected was that the experience of sketching a band playing while having full access to wherever spot we want to be during the event, was GREEEAT!

The band was really energetic, very entertaining and provided no barrier between them and the audience which was made up of friends, fans and fellow musicians. The music of Sketsa band drove us quite wild that 6 sketchers produced around 30 drawings in about 3 hours time. Later on we wanted to show the result to the audience and the band, see if they like and if lucky, but them. And they did like the sketches and bought them!! So, only few of them survived back to their sketchers. Here they are in a collage form (I did some photoshopping on them to one page, so these are not their original views). We're sorry that we can only share you the leftovers.



We're looking forward to collaborate again soon!

Thanks much to  #barrylikumahuwa , #adindashalahita, #icanstudiolive, #sketsaband. And to my fellow sketchers: #mogrifachruddin, #dukunsketsa, #setoparamaartho, #yanuarikhsan & #vian.

Donald Saluling

The Urban Sketching Handbook

$
0
0
Jika kita suka menggambar, melukis, membuat sketsa ... maka kita suka membeli alat alat gambar. Namun alat gambar saja rasanya tidak cukup, saya memerlukan buku disamping browsing internet menikmati sketsa & lukisan dan juga sekaligus belajar serta menambah wawasan. Minggu ini saya membeli satu buku yang sangat menarik yaitu The Urban Sketching Handbook - Architecture and cityscape Tips and Techniques for Drawing on Location karangan Gabriel Campanario.

The Urban Sketching Handbook, di toko Buku Gramedia

The Urban Sketching Handbook, diantara buku says yang lain.

Diskusi Membongkar Mitos Keperawanan POLRI

$
0
0


Peserta bertanya pada Kombes Polwan Sri
Diskusi Membongkar Mitos Keperawanan di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, 16.00-18.00. Diskusi diadakan Bi-monthly Thematic Discussion (BITES). Pada diskusi ini, Kombes Polisi Sri Rumiati, dr. Ramona, Andreas Harsono, Firliana Purwanti hadir dan bicara. Diskusi ini bagian dari mempersoalkan tes keperawanan yang terjadi di institusi POLRI.

Saya hadir dan bikin beberapa sketsa. Berikut 3 dari sekian sketsa selama diskusi.

Yang menarik, Polwan Sri beri testimoni dan pengalaman bagaimana pada tahun 1984, saat ia kena wajib militer dan harus ikuti tes dua jari. Ia lalu berdinas sebagai Polisi Wanita. Sri bilang, yang penting calon polwan harus baik stamina dan mentalnya, bukan keperawanannya. Karena dia harus menolong orang tanpa pamrih. Selama ini polwan hanya dianggap mampu mengerjakan pekerjaan kantor dan tugas di luar kantor hanya dilakukan polisi laki-laki. Patriarkhis, lanjutnya. Padahal, ia pengin polwan ditugaskan misalnya di daerah konflik sebab banyak korban perempuan dan anak. Polwan Sri satu-satunya polwan yang ditugaskan di daerah konflik (Aceh). "Mungkin karena saya terlalu vokal, dan "dibuang," padahal kita tidak pernah tahu juga kapan dan dimana kematian akan datang, kan, " ceritanya.

Sebab Polwan Sri datang hadiri diskusi ini, ada utusan mabes Polri memantau. Seorang Jenderal do mabes Polri keberatan ada anggotanya bicara tes keperawanan.

Truck dengan kontainer 40 ft

$
0
0
Truck dengan kontainer 40 feet di Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang.
Kawasan Industri ini berada di Semarang barat arah kota Kendal. Dalam 10 tahun terakhir kawasan ini berkembang pesat dengan banyaknya pabrik dan gudang baru dibangun. Kalau pagi pun tenaga kerja yang masuk ke kawasan industri ini begitu sesak, karena ases jalan yang sempit, walau sebetulnya ada 3 jalan menuju ke sana.
Kegiatan bongkar muat tentu saja ramai, seperti yang saya rekam ini. Sebuah truck dengan kontainer ukuran 40 feet sedang menunggu untuk di isi dengan furniture kayu untuk dikirim ke Eropa.

Water colour pad ukuran A4 - Line & wash.

Article 0

$
0
0
INDONESIA'S SKETCHERS FIRST NATIONAL EXHIBITION


We are proud and ecstatic to announce that we finally have a national exhibition. Featuring more than 30 active sketchers from 6 big cities in Indonesia (Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta and Medan), we hunted the Kingdom of Netherlands legacy and heritage in our cities to produce this exhibition. We are fully supported by the Kingdom of the Netherlands Embassy and Cultural Division, the Erasmus Huis and is given from April 2nd to 30th 2015 to showcase our works in their savvy gallery.
We will conduct some workshops and sharing session with friends and anybody who's interested in the art of live sketching during the exhibition period (details will be announced.) It is a great honor to get this opportunity and we're looking forward to work together with them again.

Below is Indonesia's Sketchers exhibition's synopsis:

In commemorating its 200th anniversary as a monarchy country, the Kingdom of Netherlands attempts to retrace its legacy and heritage on the land of Indonesia. The record of this legacy and heritage are witnessed and recorded by the Indonesia’s live sketching community called Indonesia’s Sketchers. Through six major cities of Java island; Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta and Surabaya, and also Medan, in the island of Sumatra, all sketchers hunted back the long record of Indonesia’s history from the buildings of Netherland’s legacy in the cities that they live in by approaching the object of history and its environment. The Indonesia’s Sketchers collaborates with Erasmus Huis, as the main force in the Kingdom of Netherland’s cultural campaigner in this country, presents a sketch exhibition by offering a nostalgia of the past, a historical bound of Indonesia and the Kingdom of the Netherlands through an architectural magnificence live recording activity in ink, watercolor and other medias in a present day context. 

We dedicate this exhibition to Indonesia's Sketchers big family in more than 12 cities and villages all over the country. This is only the beginning.

#indonesiasketchers #urbansketchers #urban #indonesia #jakarta #bandung #bogor #semarang #jogjakarta #surabaya #watercolor #inkdrawing


 


Kota Tua Kini

$
0
0

Pagi jam sembilan ada sebuah janji untuk ikut Outing dan Experiencing di Kota Tua bersama kelas ilustrasi dari FSRD Trisakti. Kota Tua dipilih sebagai arena karena merupakan salah satu distrik yang terkenal memiliki peran terhadap sejarah Jakarta, terutama pusat pemerintahan. Namun melihat bagaimana keadaannya sekarang, masihkah kita merasa penting untuk menjaga peninggalan-peninggalan sejarah ? Mau kah kita untuk mencoba mengenalnya kembali ?


Gedung Kerta Niaga, yang makin kekinian makin keliatan roboh. Gedung ini sudah lama tak beratap, melihat dari sisa-sisa kayu penyangga atap sepertinya gedung ini pernah mengalami kebakaran. Melihat keadaannya sekarang jelas sangat mengharukan. Gedung ini kumuh, gelap, kotor, tembok yang sudah terkelupas dan berlumut serta di tumbuhi alang-alang. Padahal untuk menjelajahi gedung ini dipungut bayaran.


Profesi baru dan unik yang bisa ditemui di Kota Tua setiap harinya, menjadi patung-patugan atau berperan seperti warga Batavia dulu. Ada yang menjadi prajurit pejuang, noni belanda, jawara, tentara kompeni, dll. 

Mayoritas mereka adalah pemain lama, mereka dulu bekerja sebagai pedagang minuman keliling, namun ketika mencoba menjalani profesi ini ternyata jauh lebih mudah dengan omzet yang lebih menjanjikan pula. Keadaan Kota Tua pun tidak se kumuh sebelum mereka beralih profesi.

Setiap mereka "ngamen" mereka diwajibkan untuk membersihkan 10m area mereka berdiri dari sampah saat sesudah/sebelum perform.


Padatnya stasiun BEOS menyempatkan saya untuk mensketsa satu objek lagi sebelum pulang, sambil menunggu teman saya mengantri beli tiket. Sedikit mencoba mengenal BEOS karena sebelumnya sempat hadir ke pameran The History of Indonesian Railways. 

Ada yang tahu kepanjangan BEOS ? Bataviasche Ooster Spoorweg Maatscapij, stasiun ini  di bangun pada sekitar 1870-an dengan nama Batavia Zuidelijk (Stasiun Selatan Batavia) oleh arsitek BelandaFrans Johan Louwrens Ghijsels. Selesai di bangun pada 19 Agustus 1929 dan resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.

Stasiun ini dibangun untuk kepentingan transportasi perdagangan dan penumpang melalui jalur darat Batavia, penyebaran ini dilakukan juga keluar Batavia seperti Bekasi dan sekitarnya. Karena itulah BEOS ini dibangun tidak jauh dengan pelabuhan Sunda Kelapa tempat keluar masuknya barang dan juga Pecinan Glodok yang juga pusat ekonomi perdagangan Batavia saat itu.

BEOS merupakan salah satu dari 5 stasiun penting di Jakarta, selain Stasiun Jatinegara (Meester Cornelis), Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Senen, dan (eks) Stasiun Tanjung Priok.

NP
@agapratama

Bangunan Baru di Semarang

$
0
0
Wajah kota Semarang berubah dengan cepat ... ada banyak bangunan baru, yang sudah dan sedang dibangun di Semarang. Ada Warhol yang hampir rampung, ada LavayetteTentrem, Candiland, Sentraland, Setos / Mutiara Garden ...
Seperti yang nampak di latar belakang yaitu apartement The Pinnacle yang sedang berada dalam pengerjaan konstruksinya ... Bangunan ini berada di Jl. Pandanaran Semarang, seperti tampak dalam sketsa ini. Di latar depan dengan warna biru adalah Menara Suara Merdeka, sebuah Media Group di Jawa Tengah.

Jl. Pandanaran Semarang dengan dua bangunan baru, Menara Suara Merdeka yang sudah digunakan dan The Pinnacle yang sedang dalam pengerjaan. Jalan ini banyak dipenuhi dengan toko oleh oleh makanan seperti Wingko, Lunpia dan Bandeng Presto serta macam makanan lainnya.

Panoramic sketches

$
0
0
Been very busy lately, I missed some sketching sessions with the community. I was lucky to have time on the weekends and managed to make some sketches. And here are the two of them. One was done on the Chinese town where I can seat down on my folding stool to do a panoramic wide angle view over the old houses lined in the small street there.

On the other weekend I did another panoramic sketch in Simpang 5 square. Both were on loose paper.

Old houses in Petudungan street, Semarang, Java.
Loose paper with a fountain pen.

Simpang Lima Semarang.
Loose paper with  brush pen and water colour.

Please watch the VIDEO here and alsoVIDEO TOO here.


Scenery of the working place

$
0
0
Do not have any chance to go out and make sketches lately ... but I couldn't stand to keep my hands in stillness ... did these in break time among the working hours and 'recorded' the scenes in the warehouse where vehicles come and go deliver the wooden furniture.

Ware House

Ware House

Ware House
Another two vehicles in the front of the warehouse, deliver the goods.

Ware house
A scenery in the front yard of the ware house

Di Rumah Sakit

$
0
0
Sudah seminggu ini bapak saya dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang karena DM dan tekanan darah yang tinggi. Syukur kondisinya sudah membaik akhir akhir ini.
Di hari sabtu kemarin dan hari minggu ini saya menyempatkan mengambil waktu untuk membuat beberapa sketsa di Rumah Sakit sembari menunggu bapak ...
Satu sudut di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Taman di dalam RS.


Makan Makan : Roti Gempol

$
0
0

Kali ini menjajal Bandung, tapi ngga sendirian. Pasukan blusukan ini berisi Saya, Kiswinar, dan geng ilustrasi Kancata (http://kancata.com/) ada Dicky, Buyung, Arthur. Karena berangkat dalam keadaan yang sangat pagi (buat kita ini terlalu pagi) sehingga kita harus sarapan nanti setelah tiba di Bandung. Singkat cerita sesampainya di Bandung mendaratlah 5 lelaki kalap ini di sebuah kedai kecil tapi ngga begitu sempit, cuma memang kondisinya ramai, namanya ROTI GEMPOL.

ROTI GEMPOL

Waktu sampai saya langsung pesan menu roti bakar komplit (telur, daging, keju) dengan roti gandum (ada 2 pilihan satu lagi roti putih). Pikir saya roti ini sih bakalan biasa aja rasanya. untuk porsi saya pesan yang rirungan yaitu porsi untuk keroyokan / rame-rame tp saya rasa ini justru porsi rukun antara saya dan Dicky disajikan 4x lebih besar daripada porsi perorangan dipisah dalam 2 piring, karena memang piringnya ngga cukup. 

1 porsi roti gandum koplit rirungan ini diboyong Rp 48.000,- ajaibnya roti ini memang ngga seperti roti biasanya, roti ini lebih terasa lebih kenyang, mungkin karena pengembangnya tidak banyak digunakan. Karena kesombongan saya dan Dicky ternyata 1/2 porsi ini harus kita bungkus, karena perut sudah sangat terisi.

Kedai ini awalnya dibuka ditahun 1958, di Salatiga sebagai penjual roti tawar dan roti manis. Baru sejak 2010 kedai ini dibuka di Bandung. Sejarah ini diceritakan oleh penjaga toko itu sendiri ke Dicky, saya sih nguping aja.

Kedai ini terletak di Jl Gempol Wetan no. 14. Salah satu kedai asik juga untuk nongkrong, selain tersedia makanan/minuman murah, ngga bosen deh liatin gadis-gadis bandung sliweran udah kayak fashionshow !

Pokoknya Rekomendasi lah buat laki-laki.....perempuan juga sih haha.

@agapratama
NP

Para Penumpang Bis

$
0
0

Sebuah buku kecil bergaris, bukan sketchbook memang tapi sering menemaniku ketika berada di dalam Bis menuju ke tempat kerja, ini kalo lagi males bawa kendaraan sendiri. Saya memang jarang menulis di buku ini tapi lebih banyak saya menggamabarinya, apalagi kalo bukan memnggambar para penumpang bis yang beragam wajah dan penampilan.

Bisa KLIK di sini kalo ingin melihat gambar saya yang lain yang saya gambar perjalanan di dalam kendaraan.

Berikut gambar gambar terkini dari buku kecil bergaris itu ...

Passenger @ BRT

Seorang penumpang dengan anak kecil.


Passenger @ BRT

Sibuk dengan gadget.


Passenger @ BRT

Anak muda dengan topi yang gaya.

Passenger @ BRT

Asyik ngobrol.

Passenger @ BRT

Passenger @ BRT

Sosok menarik di dalam bis pagi itu.

Buku kecil itu ...

Kota Tua Kini

$
0
0

Pagi jam sembilan ada sebuah janji untuk ikut Outing dan Experiencing di Kota Tua bersama kelas ilustrasi dari FSRD Trisakti. Kota Tua dipilih sebagai arena karena merupakan salah satu distrik yang terkenal memiliki peran terhadap sejarah Jakarta, terutama pusat pemerintahan. Namun melihat bagaimana keadaannya sekarang, masihkah kita merasa penting untuk menjaga peninggalan-peninggalan sejarah ? Mau kah kita untuk mencoba mengenalnya kembali ?


Gedung Kerta Niaga, yang makin kekinian makin keliatan roboh. Gedung ini sudah lama tak beratap, melihat dari sisa-sisa kayu penyangga atap sepertinya gedung ini pernah mengalami kebakaran. Melihat keadaannya sekarang jelas sangat mengharukan. Gedung ini kumuh, gelap, kotor, tembok yang sudah terkelupas dan berlumut serta di tumbuhi alang-alang. Padahal untuk menjelajahi gedung ini dipungut bayaran.


Profesi baru dan unik yang bisa ditemui di Kota Tua setiap harinya, menjadi patung-patugan atau berperan seperti warga Batavia dulu. Ada yang menjadi prajurit pejuang, noni belanda, jawara, tentara kompeni, dll. 

Mayoritas mereka adalah pemain lama, mereka dulu bekerja sebagai pedagang minuman keliling, namun ketika mencoba menjalani profesi ini ternyata jauh lebih mudah dengan omzet yang lebih menjanjikan pula. Keadaan Kota Tua pun tidak se kumuh sebelum mereka beralih profesi.

Setiap mereka "ngamen" mereka diwajibkan untuk membersihkan 10m area mereka berdiri dari sampah saat sesudah/sebelum perform.


Padatnya stasiun BEOS menyempatkan saya untuk mensketsa satu objek lagi sebelum pulang, sambil menunggu teman saya mengantri beli tiket. Sedikit mencoba mengenal BEOS karena sebelumnya sempat hadir ke pameran The History of Indonesian Railways. 

Ada yang tahu kepanjangan BEOS ? Bataviasche Ooster Spoorweg Maatscapij, stasiun ini  di bangun pada sekitar 1870-an dengan nama Batavia Zuidelijk (Stasiun Selatan Batavia) oleh arsitek BelandaFrans Johan Louwrens Ghijsels. Selesai di bangun pada 19 Agustus 1929 dan resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.

Stasiun ini dibangun untuk kepentingan transportasi perdagangan dan penumpang melalui jalur darat Batavia, penyebaran ini dilakukan juga keluar Batavia seperti Bekasi dan sekitarnya. Karena itulah BEOS ini dibangun tidak jauh dengan pelabuhan Sunda Kelapa tempat keluar masuknya barang dan juga Pecinan Glodok yang juga pusat ekonomi perdagangan Batavia saat itu.

BEOS merupakan salah satu dari 5 stasiun penting di Jakarta, selain Stasiun Jatinegara (Meester Cornelis), Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Senen, dan (eks) Stasiun Tanjung Priok.

NP
@agapratama

#RI70 celebration and #citgwe

$
0
0
Independence Day Mix Special

This year's Independence Day celebration was a different one for me. Indonesia turned #RI70 this year. Instead of going on a recreational activity with my family, I prioritized in attending a flag ceremony at the church instead. Of course there would always be fun celebrations take place after the formal ceremony finished but my priority was the flag ceremony.

What I didn't know is that the semi-formal ceremony is much faster than the regular flag ceremony I used to attend when I was in school. SO Instead of trying to draw the whole scene, I ended up drawing segments and action clips on a sketch spread.

After the flag ceremony, the event continued to fun community activities and I again only drew a part of it because suddenly I was asked to help with the activities.


After the event ended we went to my mother in law's house to celebrate a #Chinesetradition called "Cit Gwe". It's like a praying time to our respected ancestors on the 7th month after Chinese New Year for the heavens' doors are all open during this special time--supposedly good time to do the offerings n prayers. SO when we got there, I found this "funky" (hope this term is acceptable) table arrangement awaited at the living room. Oh well ... what could a sketcher do but to document the whole thing, righhtt?? Happy Citgwe everybody! 

This table is full of food and symbolic means. I wrote some of them here but a lot more text will be needed to explain  this particular occasion completely. Maybe someday I'll write more about it.



So, yup, this year's #IndependenceDay celebration is a funky mix alright.

MERDEKA !!!

Galian tanah

$
0
0
Penggalian tanah di Semarang, karena pembangunan perkotaan yang cepat, rumah, apartmen, ruko dan shopping centre baru dibangun maka kebutuhan tanah isian / urug juga besar.

Ini adalah lokasi penggalian tanah di pinggiran kota. Lokasi ini sekarang sudah akan ditinggalkan, sehingga hanya ada beberapa alat berat di sana. Tempat ini sekarang semakin diminati oleh masyarakat untuk kegiatan foto dan sekedar bertamasya. Struktur tanah yang terlihat dan bentuk bagian yang tak digali sangat menarik.

Aku datang hari Minggu lalu dengan membawa peralatan sketsa, dan inilah gambarnya.

Excavation of land in Semarang, Java, as there's a rapid urban development, new houses,apartments and shopping malls are built the need of soil as a filler is also huge.

This is a location of land excavation outside the city. This location is about to be left, so there's only few heavy equipments there. The location is getting more popular among the citizen for taking the photos or just to look around. Exposed land structure and the shape of unexploited part is very interesting.

I came along last Sunday with my sketching gear, and this is the picture.

Digambar dari sisi timur
A view from the east side.


Istirahat Siang

$
0
0
Musim kemarau cuaca sangat panas di Semarang. Pada jam istirahat siang di Kawasan Industri Wijaya Kusuma yang berada di wilayah Semarang Barat, para pekerja mencari tempat yang teduh di bawah pohon setelah selesai makan siang. Mereka berkumpul dengan temannya untuk ngobrol dan tentu juga bermain dan ber SosMed di mobile device nya ... 
Saya sendiri menggunakan waktu istirahat ini untuk merekam kegiatan mereka dari balik pagar, dengan sebuah pena dan buku polos.







Rumah Tua

$
0
0
Bangunan rumah tua ini terletak di Jl. Dr. Cipto Semarang, sebuah jalan besar letaknya tak jauh dari salah satu Rumah Sakit. Masih banyak tempat usaha dan kegiatan bisnis di daerah ini tetapi memang ini merupakan daerah masa lalu, daerah yang mulai ditinggalkan, bukan daerah yang sedang berkembang. Sehingga banyak banguna tua yang tak terawat seperti rumah ini.

line and wash pada buku gambar A4.
Ketika mengejakan line nya ada gerimis sebentar kemudia reda sehingga saya bisa melakukan pewarnaan (wash) di lokasi.

World Sketching Tour, Luis Simoes Comes to Indonesia

$
0
0
World Sketching Tour's
Luis Simoes Comes to Indonesia

Custom sketchbook made for Luis by Soleh Hadiyana
One of the many dreams of a sketcher is to see the whole world and show it one drawing at a time. An urban sketcher from Portugal, Luis Simoes is living that dream for about 4 years now. He set off from his hometown in Lisbon in 2012 and wanders the world (mostly Europe and Asia) alone, though sometimes meeting fellow travelers on a road.

A few days ago, he arrived in Jakarta after he finished traveling in the Philippines for about a month. After settling in a hostel in the Old Jakarta area, we arranged meetings with fellow Indonesian Urban Sketchers here and had a dinner together nearby the hostel. It was a great experience for us to meet him, talked to him about his numerous trips around the world, his struggles, his sketching method and his passion. He hopes to keep going on tour until he reaches his last target, Australia and New Zealand.

We took Luis in a laid back stroll around the old Chinatown residential block called Petak 9 the next day. We enjoyed the little and vivid details that the area provide and especially admire how this area still exist inside a megapolitan city like Jakarta. After having a late lunch (we sketched for a long time and almost skipped lunch). We also visited the Old Jakarta's "square" a.k.a Taman Fatahillah where the colonial Dutch buildings can be found. From there we head back to his hostel and let Luis rest.

Petak 9 neighborhood. A quiet Chinatown residential area yet has so many great little details that spring out from everywhere.


Sheila and I took Luis to lunch in  a hidden food stall behind Petak 9 traditional market called gang Kecap. In this sketch I wrote 10 questions that I asked Luis during our few days hanging out together.

The next day, Luis had the chance to explore Jakarta by himself for awhile. He went to an area called Passer Baroe and later had the chance to sketch Jakarta's oldest church, the Cathedral. In the afternoon, we came to meet him and took him to Cikini area, nearby city center to meet more Jakarta's urban sketchers. After sketching together inside a cafe there, we went to dinner at a small food stall nearby and have a farewell group photo.
Luis tried out his famous fish eye lens on my phone to take a groufie
A groufie after dinner. Stand left-right: Iqbal, Sari, Wahyu, Luis, Aga, Motulz, Donald. Front: Yoso and Yanuar.






Right now Luis is in Bandung, West Java. His plan is to spend few days on major cities in Java (Jogjakarta, Semarang, Solo & Surabaya) before crossing to the island of Bali and Lombok. We wish him a great adventure and may he find Indonesia comfortable and feel at home here. See you around, Luis. Vamos World Sketching Tour Indonesia!

Kapal Phinisi dan Mercusuar.

$
0
0
Sketsa panorama, 21 x 58 cm, menggunakan tinta dengan kayu kering dan cat air di atas kertas cold press. Adalah Pelabuhan laut Tanjung Mas Semarang dengan kapal SAR dan kapal kayu Phinisi bersandar, serta Mercusuar peninggalan jaman kolonial Belanda. Ini adalah sisi bagian lama dari pelabuhan, kegiatan bongkar muat kontainer untuk export dan import barang tidak berada di sini, tetapi ada di sisi bagian lain.


Stasiun K.A. tertua

$
0
0
Dulu dari sebuah harian terkemuka saya pernah membaca tentang sejarang Kereta Api di Indonesia.
Dalam artikel itu disebutkan tentang jalur kereta api pertama, yaitu antatar Tanggungharjo dan Semarang.
Ternyata Stasiun K.A. Tanggung letaknya tidak jauh dari rumah saya yang berada di Semarang Timur.
Jaraknya sekitar 18km saja ternyata.
Pada libur Lebaran yang baru saja lewat saya ke sana dengan maksud mebuat skets tentang stasiun ini. Jalan menuju ke lokasi sudah bagus, stasiun nya sendiri terletak di dekat perumahan penduduk.
Stasiun Tanggung ini berupa bangunan dengan konstruksi kayu, kayu jati tentunya. Bangunan ini dulu pernah akan dibongkar dan ditempatkan di Taman Mini (TMII) tetapi tidak jadi, sehingga sampai sekarang masih berdiri dan menjadi bangunan cagar budaya. Jika kita naik kereta api dari semarang menuju Solo maka kita akan melewati stasiun ini.

Stasiun Kereta Api Tanggung, stasiun kereta api tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga hari ini.
Pena dan cat air, buku gambar A4.
Viewing all 68 articles
Browse latest View live